Kesempatan Langka Guna Menata Hati

oleh Fadhlan Aldhifan

Staff TKK FSI FISIP UI 29

Bulan Ramadhan yang telah kita nanti selama sebelas bulan ke belakang, kini sudah melewati setengah perjalanannya. Disadari ataupun tidak, kita mulai memasuki fase-fase akhir daripada bulan yang penuh dengan keberkahan ini. Diantara begitu banyak keberkahan yang Allah turunkan di bulan penuh rahmat ini ialah ampunan dari Allah bagi hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dengan penuh keimanan menjalankan serangkaian ibadah di Bulan Ramadhan ini.

Mari sejenak kita bersamai ibadah Ramadhan tersebut dengan refleksi atas diri, menghisab segala tindak-tanduk yang telah kita perbuat satu, dua hingga bahkan sebelas bulan ke belakang. Barangkali terhimpun banyak lalai dalam diri atas segala perintah-Nya. Barangkali terdapat beragam kekhilafan dalam berucap maupun bersikap yang kita perbuat terhadap sesama hamba. Atau barangkali ada setitik kesombongan, keangkuhan, dan ketamakan dalam hati kita yang membuat kita sulit atau berat untuk melangkahkan kaki dan menggerakkan tangan kita guna berbuat kebaikan. Bisa jadi pula beratnya lisan kita untuk melantunkan ayat suci Al-Qur’an juga sebab daripada tercemarnya hati.

Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Ingatlah bahwa di dalam jasad (tubuh) itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

Hadirnya bulan Ramadhan beserta ibadah puasa yang wajib dikerjakan sesungguhnya memiliki keutamaan yang dapat mendatangkan ampunan Allah kepada hamba-Nya. Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan ingin mendapatkan pahala, maka diampuni semua dosanya yang telah lewat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Telah berlalu separuh bulan penuh kemuliaan ini. Tidak terasa, mungkin memang itulah yang kita rasakan. Untuk itu mari kita menata hati. Hendaklah kita bersegera untuk mengoptimalkan kesempatan yang masih Allah berikan kepada kita di penghujung bulan mulia ini untuk memohon ampunan kepada Allah, Rabb Yang Maha Pengampun. Terutama memasuki sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan yang mana terdapat lebih banyak keutamaan-keutamaan diantara malam-malam lainnya merupakan momentum yang sangatlah tepat untuk kita manfaatkan guna memanjatkan do’a dan mengharapkan ampunan.

Mari pula kita jadikan bulan Ramadhan ini sebagai madrasah bagi diri kita untuk terbiasa berbuat kebaikan dan berusaha istiqomah menjalaninya selepas bulan Ramadhan. Tak lupa untuk mari bersama-sama kita saling mengingatkan dan mengajak saudara-saudara seiman kita untuk lagi-lagi kembali mendekat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah [2] : 186)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

four × five =